BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Oseanografi
(berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti
gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah
cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan.
Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi
tentang laut.
Dalam
bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan
penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut
sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Oseanografi adalah
bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut,samudra
beserta isi dan apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak samuderanya
Oseanografi
merupaka mata kuliah dari pendidikan geografi di universitas Syiah Kuala, dalam
rangkat meningkatkan pehaman mahasiswa tentang teori yang selama ini telah
di berikan maka perlu diadakannnya
kegiatan observasi (Pengamatan langsung kelapangan/melihat langsung objek yang
ada di lapangan).
- Tujuan Pengamatan
Setiap
kegiatan yang kita lakukan pastinya memiliki tujuan, begitu juga dengan
kegiatan observasi ini, adapun hasil yang di harapkan setelah mengikuti
observasi ini adalah :
- Mahasiswa dapat melihat secara langsur beberapa objek yang ada di lapangan
- Mahasiswa diharapakan mampu mengkaji mengapa hal itu dapat terjadi serta apa yang memepengaruhinya, dan sesuaikah dengan semua teori yang telah di pelajari saat ini.
- Meningkatkan pemahaman mahasiwa tentang teori yang di pelajari selama satu semester terakhit ini mengenai mata kuliah oseanografi.
- Dengan melakukan observasi kelapangan diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami teori-teori yang dipelajari sehingga dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari hari.
- Metodelogi Pengamatan
Adapun
untuk mencapai tujuan dari pengamatan yang dilakukan, maka metode yang
dilakukan/ digunakan adalah metode Observasi artinya mahasiswa secara langsung
dapat mengamati objek-objek yang ada di lapangan dan juga pengarahan dari dosen
pembimbing, alat pendukung kegiatan observasi serta bimbingan dan arahan dari
para senior di kelautan. Pada metodelogi ini juga didukung oleh literature buku
yang menguatkan fakta dilapangan.
- Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Hari / Tanggal : Sabtu / 17 Desember 2011
Pukul :
09.00 s / d selesai
Tempat : Tanoh Unsyiah Ujong Kareng, Kabupaten Aceh
Besar.
BAB
II
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Dalam
observasi kali ini agar hasil pengamatan lebih efektif dan tujuan dari
pengamatan tercapai maka di bagi menjadi beberapa kelompok, dengan setiap
kelompok terdiri dari 6-7 orang. Dalam observasi kali ini lebih di titik
berangtkan kepada pengenalan berbagai macam alat yang di gunakan berkaitan
dengan oseanografi serta fungsinya masing-masing. Agar pembahasan tidak
tercampur dan apa yang ingin di amati tersampaikan dengan baik maka di bagi
atas enam pos pengamtan dengan masing-masing pos terdiri dari satu orang
isntruktur ( Pembimbing) dari senior kita di kelautan. Dengan hasil pengamatan
dan pembahasan sebagai berikut.
A. Post
1 ( Animometer)
Animometer
merupakan alat Untuk menguku kecepatan angin disebut, Nama alat ini berasal
dari kata Yunani anemos yang berarti
angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista Alberti pada tahun
1450. Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan
juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari
tempat bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah. Berikut
ini merupakan beberapa faktor terjadinya angin, yaitu:
- Berdasarkan gradien barometris, Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
- Berdasarkan letak tempat, Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
- Berdasarkan tinggi tempat, Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
- Waktu, di siang hari angin bergerak lebih cepat dari pada di malam hari, ini di sebabkan karna perbedaan tekakan udara pada siang hari lebih besar dari pada malam hari.
Angin
laut adalah
angin yang bertiup dari arah laut ke
arah darat yang
umumnya terjadi pada siang
hari dari
pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap
ikan di laut. Angin
darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke
arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai
dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat
mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.
Setelah
kita mempelajari sedikit tentang angin seperti yang telah di uraikan diatas,
Maka kita baru bisa berbicara lebih lanjut tentang bagaimana cara mengukur
kecepatan angin disuatu daerah/ tempat.
Ada
berbagai macam jenis animo meter, dan tentunya meskipun mempunyai fungsi yang
sama namun mempunyai bentuk yang berbeda maka akan cara pemakainnya juga akan
berbeda dimana masing-masing alat mempunya keleihan dan kekurangnnya
masing-masing. Berikut ini dua jenis anemometer yang kami gunakan pada kegiatan
observasi oseanografi.
- Anemometer Digital Printing
Animometer Digital Printing merupakan
jenis alat pengukur kecepatan angin jenis digital dimana kita bisa secara
langsung mencetak ( print ) Hasil pengamatan kita dilapangan, selain kita bisa mengukur kecepatan angin
dengan alat ini kita juga bisa mengetahui kelembaban udara dan suhu. Namun
kelemahan dari alat ini untuk pengukuran kecepatan angin satuannya hanya satu
macam yaitu dalam m/s tidak dapat di ubah secara langsung oleh alatnya harus
kita ubah secara manual.
- Animometer Digital
Animometer
digital adalah jenis alat pengukur kecapatan angin jenis digital, namun alat
ini tidak datanya tidak bisa langsung kita cepat (Print) karna tidak
mempunya tempat penyambug kabel data
kekomputer. Selain bisa mengetahu kecepatan angina lat ini juga bisa sekaligus
mengukur suhu suatu tempat.
Animometer
jenis ini satuannya dapat kita
ubah-ubah, satuannya yang ada di dalam alat ini diantaranya knowt dan m/s.
Untuk
mengukur kecepatan angin disautu daerah maka harus dirandom di beberapa titik
agar kita dapat mengetahui kecepatan angin rata-rata disutu daerah pada saat
itu.
Hasil
yang kami dapat dari pengukuruan kecepatan angin rata-rata pada saat hari
obsevasi adalah sebegai berikut :
·
Titik
1 : 4,2 Knowt
·
Titik
2 : 8,1 Knowt
·
Bhgd
·
Snfj
Maka Kecepatan
rata-rata angin adalah :
B. Post
2 ( GPS )
Global
Positioning System (GPS) adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan
satelit. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit
bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan
satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan
susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima diseluruh permukaan bumi
dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi
posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi. GPS mulai diaktifkan untuk
umum 17 juli 1995.
Ada berbagai macam
jenis GPS, bahkan Telpo genggam pada saat ini sudah memiliki aplikasi GPS.
Adapun jenis GPS yang kami gunakan saat observasi adalah seperti yang tampak
pada gambar berikut ini.
Jenis GPS yang kami gunakan ini alangkah baiknya jika digunakan diluar ruangan
artianya diarea yang tampa ada pengahalang. PS ini mampu menyimpan beberapa
titik lokasi sehingga dapat memudahkan
kita untuk menemukan lokasi kita sebelumnya atau sesudahnya. Adapun titik
koordinat disaat kami melakukan kegiatan observasi adalah : Lintang utara dan Bujur timur. Beberapa fungsi dari GPS adalah :
- Untuk melakukan navigasi terhadap kapal laut dan pesawat terbang
- Untuk menentukan jarak-jarak tertentu.
- Untuk melakukan suatu penemuan di bidang geografi.
C.
Post 3 ( DO Meter dan Infraret
Termometer)
1.
DO Meter
DO Meter (Deasolved oxygen) alat ini merupakan alat
untuk mengukur jumalah kandungan oxygen didalam air. DO meter juga terdiri dari
berbagai macam jenis, berikut ini adalah gambar jenis DO meter yang kami
gunakan:
Cara Pengunaan DO Meter tipe ini sangat
mudah tinggal mencelupkan ujung alat kedalam wadah air yang ingin di ukur
jumlah Oxygennya, perhatikan pemakaian alat, jangan mencelupkan ujung alat
terlalu dalam karna akan merusak alat.
Dengan alat ini kita juga bisa mengukur suhu air sekaligus. Adapun hasil pengukuran oxygen yang kami dapat dari
sebotol air mineral adalah 3,31 mg/Liter dengan suhunya .
Yang mempengaruhi jumalah kandungan
oxygen didalam diantaranya adalah :
- Turbulansi, semakain banyak pengadukan terjadi pada air maka semakin banyak oxygen yang terkandug didalam air. Contohnya jenis turbulansi yang dimaksud adalah ombak.
- Adanya hito plantong, terumbu karang merupaka salah satu hito palngton.
Salah satu manfaat dari kita mengetahui
kadar oxygen didalam air pada suatu daerah adalah kita dapat mengetahui banyak
tidaknya biota yang berada disuatu tempat di peraira tersebut. Salah satu
factor yang menyebabkan suatu daerah perairan biasanya kekurangan biota adalah
kurangnya okxygen yang terkandung di dalam air di daerah terseut.
2. Termometer
Inframerah
Termometer non-kontak atau termometer
inframerah dapat mengukur suhu tanpa kontak fisik antara termometer dan obyek
di mana suhu diukur. Termometer ditujukan pada permukaan obyek dan secara
langsung memberikan pembacaan suhu. Alat ini sangat berguna untuk pengukuran di
tungku atau suhu permukaan dan lain sebagainya.
D. Post
4 ( Refraktometer dan Salinometer )
Pada
Post yang keempat ini kita akan membicarakan tentang air di lau atau biasa kita
kenal dengan istilah air laut. Pernahkan kita terbersik pertanyaan kenapa air
laut bisa terasa asin.?
Berdasarkan
sejarahnya Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu,
dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu
sekitar 100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi
karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air
inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan dan menyebabkan air laut menjadi
asin seperti sekarang ini.
Berikut
ini adalah beberapa factor yang menyebabkan air laut terasa asin diantaranya
adalah pelapukan yang terjadi didaratan, Disebabkan dari gas fulkanik dan
sirkulasi hidroternal di dasar laut.
Alat
yang dapat digunakan untuk mengukur salinitas atau kadar garam didasar laut
yaitu Refraktometer dan Salinometer, dengan penjelsana lebih lanjut sebagai
berikut.
1. Refraktometer
Refraktometer adalah alat untuk mengukur
konsentrasi cairan solisu berdasarkan index refraksi. Atau secara singkat dapat
kita definisikan refraktometer meruapakan alat untuk mengukur zat terlarut
didalam air tidak hanya terpaku pada salinitas(kadar garam). Berikut ini adalah
jenis refraktometer yang kami gunakan :
Seperti yang terlihat pada gambar untuk
penggunaan alat ini tidak terlalu rumit, sebelum kita menggunakan alatnya
pastikan terlebih dahulu bahwa alat telah di kaliberasi (Nilainya di nol kan =
cara mengkaliberasinya yaitu mencuci daerah penetesan air pada ujung alat
tersebut dengan air mineral ).
2. Salinometer
Salinometer merupakan
alat untuk mengukur salinitas (kadar garam yang terkandung di dalam air). Sama halnya dengan refraktometer sebelum
penggunaan alat pastikan terlebih dahulu bahwa alat sudah di kaliberasikan
(dinolkan). Berikut ini adalah jenis Salinometer yang kami gunakan :
E. Post 5 ( pH Meter Digital )
pH Meter merupakan alat
untuk menghitung kadar keasaaman. Bearti
pH Meter Digital merupakan alat untuk menghitung kadar keasaman secara digital. pH adalah derajat keasaman
yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki
oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hidrogen
(H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara
eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH
bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar
yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional. Berikut ini
adalah gambar alat yang kami gunakan :
pH
berkisar antara 0-14. Dengan pH normal adalah 7. 0-7 pH asam sedangkan 7-14 pH
basa. Keasaman air laut adalah 7,4-8,5.
Hasi
pengukuran pH yang diapatkan di lapangan setelah kami melakukan percobaan
adalah : pH Aqua = 7,1. pH air laut =7,6 .
F. Paost
6 (Gelombang)
Apa yang dimaksud dengan gelombang?
Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan
arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal.
Gelombang laut pada umumnya disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan
mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan
berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai gelombang.
Ketinggian dan periode gelombang tergantung kepada panjang
fetch pembangkitannya. Fetch adalah jarak perjalanan tempuh gelombang dari awal
pembangkitannya. Fetch ini dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi laut.
Semakin panjang jarak fetchnya, ketinggian gelombangnya akan semakin besar.
Angin juga mempunyai pengaruh yang penting pada ketinggian gelombang. Angin
yang lebih kuat akan menghasilkan gelombang yang lebih besar.
Gelombang yang menjalar dari laut dalam (deep water) menuju
ke pantai akan mengalami perubahan bentuk karena adanya perubahan kedalaman
laut. Apabila gelombang bergerak mendekati pantai, pergerakan gelombang di
bagian bawah yang berbatasan dengan dasar laut akan melambat. Ini adalah akibat
dari friksi/gesekan antara air dan dasar pantai. Sementara itu, bagian atas
gelombang di permukaan air akan terus melaju. Semakin menuju ke pantai, puncak
gelombang akan semakin tajam dan lembahnya akan semakin datar. Fenomena ini
yang menyebabkan gelombang tersebut kemudian pecah.
Pembangkit
gelombang laut dapat disebabkan oleh:
1.
Angin (gelombang
angin)
2.
Gaya tarik menarik
bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut)
3.
Gempa (vulkanik atau
tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami.
4.
Gelombang yang
disebabkan oleh gerakan kapal.
Sebuah
gelombang tertdiri dari beberapa bagian antara lain:
1.
Puncak gelombang
(Crest) adalah titik tertinggi dari sebuah gelombang
2.
Lembah gelombang
(Trough) adalah titik terendah gelombang, diantara dua puncak gelombang.
3.
Panjang gelombang
(Wave length) adalah jarak mendatar antara dua puncak gelombang atau antara dua
lembah gelombang.
4.
Tinggi gelombang (Wave
height) adalah jarak tegak antara puncak dan lembah gelombang.
5.
Priode gelombang (Wave
period) adalah waktu yang diperlukan oleh dua puncak gelombang yang berurutan
untuk melalui satu titik.
Gelombang
di bagi atas tiga tipe :
1.
Plunging, terjadi
karena seluruh puncak gelombang melewati kecepatan gelombang, tipe empasan ini
berbentuk cembung kebelakang dan cekung kearah depan. Gelombang ini sering
timbul dari empasan pada periode yang lama dari suatu gelombang yang besar, dan
biasanya terjadi pada dasar pantai yang hampir lebih miring di bandingkan pada
tipe Spilling. Walaupun sangat menarik, namun umumnya gelombang ini tidak
terjadi lama dan juga tidak baik untuk berselancar. Bahkan tipe empasan ini
mampu menimbulkan kehancuran yang cukup hebat.
2.
Spilling, terjadi
dimana gelombang sudah pecah sebelum tiba di depan pantai Gelombang ini lebih
sering terjadi, dimana kemiringan dasarnya lebih kecil sekali, oleh karena itu
reaksinya lebih lambat, sangat lama dan biasanya digunakan untuk berselancar.
3.
Surging, adalah tipe
empasan dimana gelombang pecah tepat di tepi pantai. Tipe empasan ini sangat
mempengaruhi lebarnya zona surf suatu perairan karena jenis gelombang yang
pecah tepat di tepi pantai akan mengakibatkan semakin sempitnya zona surf.
Gelombangnya lebih lemah saat mencapai pantai dengan dasar yang lebih curam dan
kemudian gelombang akan pecah tepat pada tepi pantai (Gross, 1993).
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
- Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan) adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut.
- Animometer merupakan alat Untuk menguku kecepatan angin disebut.
- DO Meter (Deasolved oxygen) alat ini merupakan alat untuk mengukur jumalah kandungan oxygen didalam air.
- Termometer non-kontak atau termometer inframerah dapat mengukur suhu tanpa kontak fisik antara termometer dan obyek di mana suhu diukur.
- Berikut ini adalah beberapa factor yang menyebabkan air laut terasa asin diantaranya adalah pelapukan yang terjadi didaratan, Disebabkan dari gas fulkanik dan sirkulasi hidroternal di dasar laut.
- pH Meter merupakan alat untuk menghitung kadar keasaaman.
- Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut pada umumnya disebabkan oleh angin.
- Pembangkit gelombang laut dapat disebabkan oleh: Angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami, gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.
Daftar
Pustaka
Faiqun. 2008. Gelombang Laut. http://faiqun.edublogs.org/2008/04/13/gelombang-laut/
http://jun13-oseanografidanilmukelautan.blogspot.com/2011/01/gelombang-laut.html
Suparni Setyowati Rahayu. 2009. Termometer Inframerah. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/instrumentasi-dan
pengukuran/termometer-non-kontak-atau-termometer-inframerah/
Wilkipedia. 2011. Animometer.
http://id.wikipedia.org/wiki/Anemometer
Yogisuard.
2011. Pengertian Oseanografi. http://www.ilmukelautan.com/oseanografi/fisika-oseanografi/401-oseanografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar